Kamis, 20 Agustus 2015

Pada Matamu Nay

Nay,
Pada matamu kutemukan hidup yang berpendar. Seperti cahaya, dari sanalah pelangi bermunculan. Hujan tak pernah lebih buruk dari kesedihanmu yang kelabu. Tapi di matamu Nay, kelabu adalah keluasan langit merangkul bintang bintang. Dan aku hanya lelaki dengan hati tambal sulam yang tak pernah tentu warnanya. Tak pernah selesai aku mejelajahi pandangmu. Dari ujung matamu, menuju sumber sungai yang selalu menggenangi kala sepi. Genapkan aku Nay....genapkan lelaki yang telah kehilangan pandangannya....

Nay, 
Tuhan tidak memasung hati pada sebuah pohon yang berakar menembus tanah bebatuan. Hatiku ini Nay, terikat bagai balon. Melayang pada nuansa kelabu di matamu. Biasakan aku mabuk dari air matamu yang serupa anggur itu atau hanya setetes senyum di bibirmu. Sungguh aku mabuk. Mabuk yang bersebab dari matamu. Nay...pinjamkan aku pandanganmu, dengan mata seindah itu.


#bandung, 20/08/15