Sepertinya cemilan satu ini gak ada matinya. Segala umur dan gender pasti suka, apa lagi anak-anak dan remaja. Meski identik berbentuk bulat dengan lubang di tengah, namun sekarang sudah banyak variasi bentuk dan toping yang menarik, lucu dan imut. Karena banyak yang menggemarinya, tidak heran sekarang hampir di setiap persimpangan pasti ada gerai donat yang menawarkan donat dengan toping warna-warni yang menggiurkan.
Beberapa waktu yang lalu, sambil menunggu kepastian mutasi kantor suami saya memutuskan buat jualan donat tanpa lubang di tengah. Kenapa tanpa lubang? karena ngelubangi adonan donat ternyata makan waktu dan sisa adonan sungguh sulit untuk di olah lagi, meski belakangan dari youtube saya tau adonan sisa ini bisa di simpan di freezer buat dicampur ke adonan baru yang kita buat esok harinya.
Saya memutuskan jualan donat tepat di depan rumah karena hanya jarak 10 meter dari situ ada sekolah SMP dan SMA, jadi sayang sekali peluang itu di lepas. Donat ini saya jual dengan harga dua ribu, kenapa harganya murah? karena saya memilih bahan yang paling murah juga di pasar untuk menekan harga, apa lagi saat itu harga minyak goreng dan terigu sedang melambung tinggi. Untuk packing saya juga tidak menggunakan dus donat yang harganya lebih mahal dari harga donatnya sendiri. Saya hanya menggunakan mika untuk pembeli jumlah besar dan langsung kantong plastik untuk pembeli satuan.
