Setelah cerita2 dan mencicipi tepung tersebut sepertinya bisa diakali dengan menambahkan susu dan keju. Akhirnya saya menawarkan diri membuat roti mini ini dengan tambahan keju dan wijen dengan isian selai nenas bahan sisa nastar lebaran kemaren.
Hasilnya tidak mengecewakan, aroma khas pury bisa disamarkan oleh susu dan keju. Untuk memastikan, dato menawari roti mini ini kepada beberapa kawan yang lagi nongkring di bawah pohon kersen depan rumah. Tanpa memberi tahu terlebih dahulu bahwa roti-roti ini telah ditambahkan tepung pury. Dalam hitungan menit roti sudah habis disantap tanpa ada yang menyadari hal tersebut, padahal satu di antara mereka adalah rekan satu penelitian yang sudah akrab dengan tepung ulat sutra tersebut.
Beberapa hari kemudian dato dan kawannya tersebut meminta untuk dibuatkan lagi roti mini ini untuk dibawa presentase dan pelatihan di daerah sentra penghasil sutra di sulsel. Sosialisasi penelitian mereka memang mencakup pelatihan pengolahan limbah ulat sutra menjadi tepung pury dan pengembangan lanjutan tepung pury menjadi beberapa produk olahan berupa panganan. Alhamdulillah dato, dan tim penelitiannya suka dan meminta resep. Semoga panjang manfaat ya rotiku sayang :) btw maaf ya resepnya harus off the record 😇
Berita baiknya lagi, kata dato sosialisasi hasil penelitiannya ini akan diperluas tidak hanya di sentra penghasil sutra di wilayah SulSel saja, tapi sudah ada permintaan dari Bogor dan Nunukan. InsyaAllah resep-resrpnya pun akan dibukukan bersama hasil peneltian yang lainnya. Senang bisa membantu....
Fyi, tepung pury banyak mengandung lemak esensial yang baik untuk perkembangan dan kecerdasan anak. Untuk anak2 yg belum banyak tau rasa akibat kurang jajan seperti Sky terbukti aroma pury tidak mempengaruhi selera makannya. Sangat cocok untuk anak yang masih MPASI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar