Sabtu, 22 Agustus 2015

Sky, Menjelang Tahun kelima

Sky,
Tahukah kau bahwa waktu adalah detak jantungmu yang seketika terlepas dari rahimku. Kota kota bertumbuh, selalu akan ada yang tersakiti. Tapi kali ini cukupkan ibumu dengan lagu lagu yang kau pelajari di taman kanak kanak. Bukan hal yang wajib bagimu memahami bagaimana kota menjadi gelap, tataplah bintang bintang jika itu terjadi. Bukan pula kewajibanmu menyalakan lilin saat gulita, bermainlah bayang bayang jika itu benar terjadi.


Sky,
Tidak selamanya waktu adalah menua. Ibumu ini akan meminjam jiwa kanak kanakmu kelak. Saat itulah ibu yang akan bertanya bagaimana seekor raksasa bermulut api bisa keluar dari sampah yang dibakar tetangga kita. Atau bisakah daun daun yang jatuh itu tumbuh menjadi semangka yang manis? Jika saat itu tiba nak, mungkin kau bisa menyogokku dengan permen dan biskuit agar aku bisa diam.

Sky,
Tumbuhlah perlahan, seperti sebuah rumah tempat kelak bapak dan ibumu menetap. Tempat di mana jiwa kami tidak lagi dipermainkan gelap dan terang. Sunyi dan riuh. Gegas dan lambat. Sebuah rumah di mana jiwa kami akan kekal, anakku...

#Bandung/22-08-15
#selamat_ultah_5 anakku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar